
BEKASI, Tarumanegaranews.id — Meluapnya Kali Cikarang-Sukatani menyebabkan puluhan rumah warga di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi terendam banjir pada Sabtu siang (1/11/2025). Warga menilai kondisi tersebut diperparah oleh pekerjaan proyek normalisasi dan pembangunan turap yang berjalan lambat.
Menurut keterangan warga, proyek normalisasi kali yang seharusnya dapat mengurangi risiko banjir justru menjadi penyebab genangan, karena penggalian tanggul dilakukan terlalu panjang tanpa segera dilakukan pengecoran.
“Seharusnya jangan menggali terlalu panjang, cukup sekitar 50 meter dulu baru dicor. Ini sudah lebih dari 300 meter digali tapi belum juga dicor,” ujar salah satu warga Ema di Kampung Elo, Desa Sukamanah.
Kondisi tanggul Kali Cikarang kini sangat memprihatinkan dan hanya diperkuat dengan tumpukan triplek oleh warga untuk menahan air agar tidak semakin masuk ke permukiman.
Beberapa warga juga menyampaikan keluhan terkait dugaan ketidakadilan dalam penanganan proyek dan pembongkaran bangunan di sepanjang bantaran kali. Mereka menilai masih ada bangunan liar (bangli) yang tidak tersentuh penertiban, sementara warga lain sudah tergusur akibat proyek normalisasi.

“Kalau sudah seperti ini, warga yang dirugikan. Jangan ada yang mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain. Kami minta keadilan, jangan tebang pilih,” ucap warga lainnya.
Warga berharap pemerintah desa, Satpol PP Kabupaten Bekasi, dan instansi terkait segera turun ke lapangan untuk menindaklanjuti permasalahan ini dan memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai prosedur tanpa merugikan masyarakat.
Akibat luapan Kali Cikarang tersebut, air sudah masuk ke beberapa rumah warga di Kampung Elo, Desa Sukamanah, dan hingga sore hari kondisi banjir masih belum sepenuhnya surut. (Mnh/Ags)





