
BEKASI, Tarumanegaranews.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi meninjau langsung lokasi longsor yang terjadi di sekitar Jembatan Pasir Kupang, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, pada Kamis (6/11/2025). Dalam kunjungan tersebut, para anggota dewan didampingi oleh Kepala Desa Nagasari, Nurdin Hardiansyah, beserta Ketua BPD, Bimaspol, Babinsa, Kepala Dusun, dan Ketua LPM Desa Nagasari.

Longsor terjadi akibat tergerusnya bantaran Sungai Kali Cipamingkis yang meluap sejak banjir bandang tahun 2023. Akibatnya, sejumlah rumah warga di sekitar bantaran sungai mengalami kerusakan parah.
Kepala Desa Nagasari, Nurdin Hardiansyah, mengungkapkan bahwa sejak jembatan tersebut dibangun, belum pernah ada perbaikan maupun peninjauan dari pemerintah daerah. Ia menyebutkan, pengikisan di sisi kanan bantaran jembatan terus meluas dan telah menyebabkan lima rumah warga terdampak longsor.

“Kami berharap Kali Cipamingkis ini segera dinormalisasi. Tanah di sekitar rumah warga sudah banyak yang tergerus air, sebagian bahkan sudah longsor,” ujar Nurdin kepada awak media, Kamis (6/11/2025).
Nurdin menambahkan, saat ini terdapat dua kepala keluarga yang rumahnya terdampak langsung oleh longsor. Ia berharap hasil kunjungan anggota DPRD tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan aksi nyata dari pemerintah daerah.
“Setiap tahun kami selalu mengusulkan pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) dalam Musrenbang, tetapi belum juga terealisasi. Mudah-mudahan dengan kunjungan Dewan Kabupaten Bekasi kali ini, pembangunan bisa segera diwujudkan, karena ini sudah menyangkut keselamatan warga,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nurdin menekankan bahwa Jembatan Pasir Kupang merupakan akses vital penghubung Kecamatan Serang Baru dan Bojongmangu, serta menjadi jalur utama penopang perekonomian warga di dua kecamatan tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Usup Supriatna—yang akrab disapa Bang Batok, hadir bersama anggota Komisi III DPRD, H. Bodin, untuk meninjau langsung kondisi di lapangan.
“Kami mendapat laporan langsung dari masyarakat terkait longsor dan kondisi jembatan yang sudah sangat mengkhawatirkan. Saat mobil melintas, getarannya terasa kuat sekali. Ini menandakan struktur jembatan sudah tidak layak,” ujar Usup.
Usup menegaskan, pihaknya akan mendorong pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah cepat dalam rangka penanganan darurat guna mengamankan lokasi dan melindungi warga terdampak.

“Kami akan menindaklanjuti hasil tinjauan ini sebagai bagian dari langkah tanggap darurat,” tambahnya. (Ags/Mnh)




